Selasa, 11 Juni 2019

Membangun Industri, Belajarlah ke Negeri China





Fase penting dalam sejarah China

[Jakarta] Tahapan Sejarah: Artikel ini merupakan bagian akhir dari seri artikel “Bangun Industri, Belajarlah ke Negeri China". Enam ulasan (artikel) sebelumnya menguraikan bagaimana China bertumbuh dari negara agraris menjadi kekuatan ekonomi global berjulukan The Dragon Millenium. Pertumbuhan pesat tersebut sekaligus meninggalkan Indonesia yang nota bene sudah lebih awal berupaya membangun industrinya. Pembelajaran apa yang bisa dipetik dari pesatnya pertumbuhan China akan dipaparkan dalam ulasan terakhir ini.

PEMBELAJARAN BAGI INDONESIA

Ada banyak faktor yang mendukung melesatnya perekonomian China dalam periode yang lebih singkat dibandingkan negara lainnya, termasuk Indonesia. Sejarah panjang China dalam bisnis global, sistem pemerintahan yang sentralistik dengan determinasi kuat serta situasi politik dalam negeri yang relatif stabil menjadi bagian dari faktor penentu.

Akan tetapi, yang menjadi fokus bahasan di sini adalah peran pemerintah dalam menentukan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan. Bagaimana Pemerintahan China sebagai negara modern yang terhitung terlambat memulai pembangunan ekonomi justru mampu berada di level atas kekuatan ekonomi dunia dalam waktu tiga dekade.

info-grafis-pesatnya-ekonomi-china

Fundasi Industri

China memahami keunggulan komparatif yang dimiliki: jumlah penduduk (SDM), kekayaan alam (SDA), dan wilayah yang luas. Sadar bahwa untuk mengejar ketertinggalannya maka transisi dari negara agraris ke negara industri perlu dipercepat. Analisa atas kelebihan dan kelemahan faktor-faktor produksi dilakukan.

manufaktur-china-mesin-n-manusia-edward-burtynsky

Perpaduan sistem mekanik & manual dalam industri manufaktur China.

Photo: Edward Burtynsky

Menopang industri jasa dan perniagaan di sabuk pesisir (Coastal Belt) Timur tidak akan berdampak signifikan pada kekuatan ekonomi negara. Jumlah penduduk yang demikian besar (terbesar di dunia) tidak dimaksimalkan melalui industri jasa & perdagangan. Selain itu, multiplier effect dari industri jasa tidak memiliki jangkauan begitu luas. Industri jasa juga berkarakteristik pertumbuhan kawasan perkotaan dan sekitarnya.

Untuk itulah China membidik industri manufaktur yang bersifat padat karya. Selain itu, mereka menyadari keunggulan lain, yakni pasar domestik yang begitu besar. Pasar dalam negeri siap menampung produksi industri skala besar, jikalau pembukaan pasar ekspor masih terkendala. Minimal, ada pasar yang tersedia dan ada orientasi kemandirian ekonomi di balik struktur industri yang dibangun.

Keunggulan jumlah penduduk dipadukan dengan upaya pembentukan modal untuk memacu sektor manufaktur. Kebutuhan modal disiasati dengan mengadopsi sistem pasar bebas secara terbatas. Beberapa zona ekonomi khusus dibuka untuk menampung modal asing guna mendukung pembangunan industri.

Roadmap yang jelas dan Berkelanjutan

Sejak Program Pembangunan Lima Tahun diluncurkan Mao Zedong, proyeksi transisi dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis industri telah dirancang. Program tersebut diimplementasikan hingga kini dengan intervensi atau revisi yang minim.

Dalam sejarah China modern, praktis hanya terjadi dua intervensi besar atas Program Lima Tahun yang telah dimulai sejak 1953. Intervensi pertama terjadi pada periode Mao melalui program Great Leap Forward (Lompatan Besar). Yang kedua dilakukan oleh Deng Xiaoping (1978) yang melakukan reformasi kebijakan ekonomi dengan mengadopsi sistem ekonomi liberal. Selebihnya hanya sejumlah revisi kecil untuk menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi yang sedang terjadi.

Harus diakui, sistem pemerintahan yang sentralistik dalam hal penentuan kebijakan ekonomi sangat menentukan terkendalinya berbagai implementasi praktis. Kontrol pusat yang besar memungkinkan terciptanya satu arah kebijakan. Setiap kebijakan yang diambil relatif tanpa riak-riak penolakan di lapangan.

Di kala formasi kapital masih lemah, China membuka peluang yang lebih besar bagi swasta sambil berupaya menarik dana dari Luar Negeri secara terbatas. Orientasi industri diarahkan pada industri massal berbiaya dan berteknologi rendah, seperti alas kaki, kancing baju, tektil. Efisiensi anggaran dilakukan dengan membatasi industri strategis berbiaya mahal dan menutup sebagian besar BUMN yang tidak produktif. BUMN lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur guna memperlancar rantai produksi industri dari dan ke segala penjuru China maupun ke Luar Negeri.

Di saat kemampuan SDM sebagai penopang industri masih terbatas, China memulai produksi manufaktur sederhana seperti pensil, kancing baju, hingga sepeda murah. Angkatan muda berkualitas disekolahkan ke Luar Negeri untuk kemudian dipakai sebagai inovator dalam pembangunan industri dengan teknologi yang lebih tinggi. Tak heran bila China mengawali kiprah industrinya dengan strategi khusus: Trilogi Low.

Dengan demikian, terlihat peta jalan yang dibangun sejak awal telah jelas dan berkelanjutan hingga puluhan tahun berikutnya. Tahapan dan periodisasi industri serta pembangunan ekonomi secara umum telah terproyeksikan sejak langkah transisi dimulai.

Struktur Industri

China memulai dengan peta jalan pembangunan industri yang berkelanjutan dan upaya untuk memulai dari hal yang sederhana sesuai kompentensi dan modal yang dimiliki. Selain itu, aspek penataan struktur industri China pun perlu digarisbawahi.

Pembangunan industri suatu negara harus berbasis potensi domestik. Dalam keragaman potensi dan kemampuan untuk membangun industri, perlu ada industri pembedaan antara industri prioritas dan industri andalan. Selain itu, dari tahapan proses pengolahan, ada juga industri hulu, industri hilir dan industri pendukung yang menunjang kehadiran kedua sektor tersebut.

produksi-manufaktur-dunia

Source: Statistic Brain

Untuk kebutuhan negara, ada pula industri strategis, yaitu industri memproduksi peralatan militer dan kebutuhan teknologi yang menjadi tanggung jawab negara, seperti penyediaan infrastruktur.

Berbagai sektor tersebut perlu ditata dalam sehingga tercipta struktur industri yang saling menopang. Selain itu, negara pun berperang agar terbentuk jejaring industri yang saling mendukung dalam rantai produksi hingga berdampak luas terhadap perekonomian negara secara umum.

Kapasitas struktur ekonomi yang kokoh inilah yang dibangun China sejak reformasi Deng Xiaoping. Ikhtiar “lompatan besar” hasil prakarsa Mao dikoreksi untuk menciptakan fundasi yang kokoh. Jika Mao fokus pada industri strategis (militer) dan industri baja, maka Deng melakukan reorientasi dengan membangun tatanan yang tepat bagi pertumbuhan industri hulu hingga hilir.

Kepentingan China pada aspek keamanan tidak diabaikan Deng. Tapi industri strategis yang menyita anggaran besar perlu ditopang oleh akumulasi modal yang memadai yang bisa diperoleh melalui sektor industri manufaktur lainnya. Untuk itulah, fokus pada industri strategis dibatasi hingga kemampuan modal dan penyerapan teknologi melalui SDM unggul telah benar-benar mumpuni.

Dengan fundasi yang kokoh dan struktur industri yang terbangun China pun melesat dalam dua-tiga dasawarsa hingga mendapatkan julukan The Dragon Millenium.

Belajar dari kegagalan sebelumnya

Di bawah Pemerintahan Deng, China memulai reformasi ekonomi. Reformasi tersebut sebenarnya merupakan pembelajaran dari dua tragedi besar yang dialami RRC di bawah Mao, yaitu: Kebijakan Great Leap Forward dan Revolusi Budaya.

Pembelajaran yang dipetik Deng antara lain bahwa transisi dari ekonomi agraris ke ekonomi industri perlu melalui tahapan yang jelas. Percepatan yang diinginkan Mao perlu didukung melalui skema “Pembuakaan Diri” terhadap dunia luar. Pasalnya, kompetensi SDM dan dukungan modal belum memadai untuk melakukan akselerasi yang diinginkan. Dengan membuka diri, China bisa menyerap teknologi asing, meningkatkan kualitas SDM, sekaligus mendapatkan modal untuk pembangunan industri.

great-leap-forward-alpha-history

Mobilisasi sistem pertanian satu jenis ala Great Leap Forward Mao Zedong. Photo: alpha history

Reorientasi berikut adalah pembangunan industri strategis dan teknologi tinggi perlu ditopang oleh struktur industri manufaktur yang kuat sebagai fundasi formasi modal. Tanpa, dukungan tersebut, rakyat dan perekonomian negara akan dikorbankan.

Pembelajaran lainnya (Revolusi Budaya), pembangunan ekonomi perlu dukungan kondisi sosial-politik yang stabil. Tanpa stabilitas sospol, segala proyeksi jangka pendek-menengah-panjang yang telah dibuat akan tersendat pada level implementasi.

Empat aspek di atas adalah kunci akselerasi pembangunan ekonomi China yang bisa menjadi pembelajaran bagi negara mana pun, tak terkecuali Indonesia. Pada tahapan awal, orientasi yang dimiliki Mao tak berbeda dengan Soekarno yang ingin secepatnya mendorong industri strategis dan kemampuan teknologi nasional sejajar dengan negara-negara maju.

Perbedaannya terjadi pada para penerus keduanya. Jika, penerus Mao melakukan langkah reformasi, pembangunan fundasi dan struktur industri serta menciptakan roadmap yang jelas, tidak demikian dengan Indonesia. Fundasi dan struktur industri di Indonesia belum terbentuk secara kokoh dan mapan. Peta jalan pembangunan industri pun belum jelas hingga kini.

Alhasil jejaring industri yang saling menopang untuk menghasilkan rantai nilai yang lebih besar belum terbentuk. Justru sering terlihat adanya kompetisi antar-sektor yang tidak sehat, yang menghambat rantai suplai.

Tantangan terbesar terkait peran negara dalam menunjang sektor ekonomi justru lama terabaikan. Problem tersebut adalah pembangunan infrastruktur. Bisa dikatakan hingga empat dekade pasca Soekarno, pembangunan infrastruktur masih timpang. Alhasil, percepatan pembangunan yang diidealkan menjadi tersendat.

Reformasi telah terjadi pada level sosial-politik. Namun, dampak pada sektor ekonomi belum begitu terlihat. Orientasi dan strategi yang berkelanjutan dalam bidang ekonomi pun masih dalam tahap wacana. Maka pada ikhtiar baik dari tiap rezim pemerintahanlah kita berharap terjadi perubahan, walaupun terhitung untuk jangka pendek. [sumber: corponesia.wordpress.com]


PERKEMBANGAN INDUSTRI CHINA SANGALAH PESAT DAN SANGAT MODERN HAL INI SANGAT MEMPENGARUSHI KEKUATAN EKONOMI CHINA. CEPAT ATAU LAMBAT CHINA AKAN MENJADI NEGARA NO 1 DI DUNIA. INI ADALAH SUATU KEHARUSAN Membangun Industri, Belajarlah ke Negeri China, MAKA DARI ITU BELAJARLAH BAHASA MANDARIN UNTUK MENDAPATKAN ILMU PENGETAHUANYANG LEBIH LAGI.


 DAFTAR HARGA LES PRIVAT BAHASA MANDARIN SURABAYA MURAH


MURID DATANG KERUMAH  JALAN KENJERAN GANG 4 NO 3 KELURAHAN SIMOKERTO KECAMATAN SIMOKERTO



1 Orang   840.000/bulan


2  Orang   1.080.000/bulan


3  Orang   1.440.000/bulan


4  Orang   1.680.000/bulan






DAFTAR HARGA SURABAYA TIMUR (MULYOREJO, KENJERAN KRAMBANGAN GUBENG DAN TAMBAK SARI) DAN SURABAYA PUSAT



1 - 2 Orang  1.080.000/bulan


3 - 4 Orang   1.440.000/bulan


5 - 6 Orang   1.680.000/bulan


7 – 9  Orang   1.920.000/bulan 




SURABAYA TIMUR ( RUNGKUT, TENGGILIS MEJOYO, SUKOLILO DAN GUNUNG ANYAR)



1 - 2 Orang    1.200.000/bulan


3 - 4 Orang    1.800.000/bulan


5 - 6 Orang    2.100.000/bulan


7 - 9 Orang    2.520.000/bulan





Surabaya barat , Surabaya utara dan Surabaya Selatan


1 - 3 Orang   1.680.000/bulan


4 - 6 Orang    2.100.000/bulan


7 - 9 Orang   2.880.000/bulan



SEMINGGU  3   KALI


DURASI 80 MINIT HINGGA 90 MENIT


JIKA INGIN MENAMBAH DURASI 120 MENIT HINGGA 150 MENIT AKAN DI KENAKAN BIAYA TAMBAHAN 40%


ANDA BERMINAT LES PRIVAT BAHASA MANDARIN HUBUNGI:


    XL           :      087853300091


 
    PIN BB           :        542D2541



 LINE  :    young_bastian


INSTAGRAM :    HUANGKUNYANG


ANDA BERMINAT LES PRIVAT BAHASA MANDARIN


    XL           :      087853300091


 
    PIN BB           :        542D2541



 LINE  :    young_bastian


INSTAGRAM :    HUANGKUNYANG




Les jam 09.00-13.00 diskon 10% (tidak berlaku untuk hari sabtu dan minggu)


Mahasiswa dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR diskon 5 %


Siswa dan siswi NSA, GLORIA, SANTA MARIA DAN MATER AMABILIS diskon 8 %


Siswa dan siswi YPPI DAN SANTA AGNES diskon 10%


Mahasiswa dan mahasiswi HANG TUA, ITS, WIJAYA KUSUMA DAN ISTTS diskon 7 %


Mahasiswa dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR JUMLAH MINIMAL 4 ORANG DAN  LES SEMINGGU MINIMAL 4 KALI diskon 10 %


Mahasiswa dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR JUMLAH MINIMAL 7 ORANG diskon 15%


KARYAWAN HOTEL BUMI SURABAYA JUMLAH MINIMAL 7 ORANG diskon 15%


Siswa dan siswi YPPI DAN SATA AGNES MINIMAL 9 ORANG diskon 20%


KHUSUS SISWA DAN SISWI XIN ZHONG, MERLION DAN LITTLE SUN  DIKENAKAN BIAYA TAMBAHAN SEBESAR 65% DAN AKAN MENDAPAT DURASI 13O MENIT HINGGA 180 MENIT. WAJIB MENGAMBIL PAKET SEMINGGU 4 KALI ATAU SEMINGGU 3 KALI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar