Selasa, 11 Juni 2019

Mitos Keajaiban Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok





Empat puluh tahun yang lampau, 29 Desember 1978, pertemuan komite pusat Partai Komunis China (PKC) yang ke-11 menerbitkan komunike dengan muatan utamanya adalah peluncuran eksperimen pertumbuhan ekonomi terbesar dalam sejarah manusia. Dalam komunike tersebut PKC mengemban amanah dan komando dari pemimpin tinggi Tiongkok waktu itu, Deng Xiaoping agar Tiongkok melakukan modernisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang akan mentransformasi Tiongkok dari Negara tertinggal menjadi kekuatan ekonomi global yang disegani.

Alhasil, tahun 2014 Tiongkok menyalip Amerika Serikat (AS) sebagai raksasa ekonomi terbesar di dunia jika dihitung menggunakan metode purchasing power parity. Produk domestik bruto (PDB) per kapita Tiongkok yang pada tahun 1980 baru 40 kali lebih rendah dari AS, telah tumbuh 58 kali menjadi tinggal 3,4 kali lebih rendah dari AS (menurut data Dana Moneter Internasional/IMF).

Sebagai akibatnya setiap 15% orang di negeri Tirai Bambu ini telah mengalami pertumbuhan pendapatan rata-rata 10% per tahun selama 40 tahun. Tetapi per tumbuhan ekonomi pada tahun 1980 yang spektakuler tersebut telah mematahkan mitos tentang pertumbuhan ekonomi yang selama ini diyakini oleh berbagai ahli.

Mitos pertama adalah pertumbuhan akan mereduksi ketimpangan dan meningkatkan kebahagiaan. Pada tahun 1955, ekonom Simon Kuznets berhipotesis bahwa ketimpangan pendapatan akan meningkat tajam pada awal peningkatan pertumbuhan, kemudian pada suatu titik akan mulai menurun, yang dikenal dengan istilah pola “U” terbalik.

Memperthatikan perkembangan ekonomi Tiongkok selama empat dasawarsa, hipotesis Kuznet tersebut tak terbukti. Tiongkok sekarang adalah Negara yang paling tidak merata pendapatan penduduknya.

Selama 10 tahun belakangan, Gini coefficient-nya berada pada sekitar 0,5, meningkat dari 0,3 pada 1980 (coefficient 1 berarti satu orang memiliki semua kekayaan negara). Faktanya, hubungan pertumbuhan dan ketimpangan ekonomi di Tiongkok selama ini menunjukkan pola sebagai berikut: Gini coefficient Tiongkok telah meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonominya, dan menurun tatkala pertumbuhannya melambat.

Selain itu, menurut data dari World Inequality Database, pangsa pendapatan nasional Tiongkok yang masuk ke 10% teratas meningkat dari 27% menjadi 41% antara 1978 dan 2015, dan menjadi dua kali lipat untuk penduduk top 1%. Pada saat yang sama, pangsa pendapatan yang diperoleh kelompok 50% terbawah turun dari 26% menjadi 14%.

Data tersebut konsisten dengan sumber data lain bahwa tatkala gross domestic bruto (GDP) per kapita Tiongkok meningkat 14 kali dari 1990 ke 2010, bagian kuintil (batas interval sebaran) teratas dari pendapatan nasional meningkat dengan mengorbankan empat terbawah.

Memang benar itu adalah ketimpangan relatif. Dan Tiongkok tak dapat disangkal telah mengurangi kemiskinan absolut secara spektakuler. Kebanyakan orang Tiongkok dulu hidup dengan sangat merata, juga sama menderita karena sama miskinnya. Pada perkembangannya, pen Tiongkok dapatan kelompok termiskin 10% terbawah di Tiongkok tumbuh 65% dari tahun 1980 ke 2015.

Melihat perkembangan ekonomi di Tiongkok tersebut, setiap orang mengira bahwa penduduk negeri Tirai Bambu ini adalah penduduk paling bahagia di dunia karena keajaiban pertumbuhan ekonomi dan pemangkasan kemiskinan absolut yang luar biasa. Padahal, ternyata tidaklah demikian.

Berdasarkan The 2017 World Happiness Report, yang ditulis oleh Richard A Easterlin dan kawankawan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang meroket, kebahagian penduduk Tiongkok semakin menurun terutama bagi orang miskin dan kelompok tua. Yang paling mengejutkan adalah tingkat kebahagiaan penduduk Tiongkok sekarang masih di bawah tahun 1990. Dan ketika pertumbuhannya melambat, indeks kebahagiaan penduduk Tiongkok semakin meningkat.

Mitos kedua terkait dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok adalah peningkatan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi akan membawa Tiongkok secara politis menjadi semakin liberal. Itupun juga hanya tinggal mitos. Faktanya, coba ingat kembali tahun 1989 tatkala Tiongkok menumpas gerakan demokrasi mahasiswa di Tiananmen Square, membunuh lebih dari 10.000 demonstran.

Sejak itu, arah politik Tiongkok tidak mengalami perubahan. Kalaupun ada perubahan adalah praktik penyalahgunaan kekuasaan pemerintah Tiongkok semakin efisien dan efektif untuk membungkam kelompok yang bertentangan dengan politik pemerintah. Kapitalisme gaya Tiongkok berarti hadirnya pemerintahan yang kuat terhadap warganya di berbagai aspek.

Ketika teknokrasi memfasilitasi ekspansi ekonomi, maka aparatur negara mendominasi dan memberangus hak-hak kebebasan dan politik warganya. Alih-alih menjadi lebih demokrastis, Tiongkok sekarang menjadi pioner politik authoritarian neoliberalism yang sekarang berkembang di Turki, Brasil, Hungaria, India, dan di belahan dunia lain.

Mitos ketiga adalah pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada perbaikan lingkungan hidup, yaitu mirip dengan teori Kuznets yang membentuk “U” terbalik: semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka semakin memburuk lingkungan hidupnya, kemudian pada titik tertentu akan mulai membaik. Tetapi fakta di Tiongkok juga hanya tinggal mitos. Pada tahun 2007, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao menyatakan bahwa model pembangaunan ekonomi Tiongkok “unstable, unbalanced, uncoordinated, and unsustainable,” terutama dampaknya terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Data terbaru menunjukkan bahwa Tiongkok adalah ekstrator terbesar sumber daya alam global, pertumbuhan ekonominya cenderung resource-intensive. Pada tahun 2015, pangsa ekonomi Tiongkok adalah 14% dari global GDP, tetapi mengonsumsi 17% biomass, 29% bahan bakar fosil, dan 44% logam dasar. Konsumsi domestik sumber daya alam (SDA) adalah sepertiga dari konsumsi global yang jauh lebih besar dari negara-negara maju yang hanya seperempat dari konsumsi global.

Selain itu, Tiongkok adalah penyumbang emisi karbon terbesar di dunia, yaitu 28% dari emisi global, atau dua kali emisi AS, tiga kali Uni Eropa, dan empat kali India. Dari tahun 1978 dan 2016, emisi CO2 Tiongkok meningkat dari 1,5 miliar ton menjadi 10 miliar ton, dan dari 1,8 ton menjadi 7,2 ton per capita dibandingkan dengan rata-rata dunia 4,2 tons.

Sebagaimana diperkuat oleh data yang ada, polusi air, air bawah tanah dan udara di Tiongkok sudah di ambang kritis. Dan kebetulan ini membantah hipotesis yang selama ini berkembang bahwa kapitalisme adalah pemicu utama kerusakan lingkungan. Nyatanya, perusak lingkungan terbesar adalah Negara yang prinsif tata kelolanya adalah komunis, yaitu Tiongkok.

Dan pada pertemuan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok, Oktober 2017, Presiden Tiongkok Xi Jinping menggarisbawahi bahwa “contradiction between unbalanced and inadequate development and the people’s ever-growing needs for a better life.” Dia menegaskan komitmen Tiongkok menuju transisi yang serius menuju masyarakat yang “ecological civilization” yang dimulai pada Repelita ke-XIII pada tahun 2016.

Berarti episode pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat dalam sejarah manusia modern telah berakhir. Karena itu, ke depan kita tidak akan menyaksikan lagi Negara sebesar Tiongkok dapat tumbuh sangat spektakuler, yaitu double digits. Namun, Tiongkok akan tetap menjadi dwitunggal mesin utama pertumbuhan ekonomi global, bersama-sama dengan AS. Kalau salah satu ekonomi dua negara besar tersebut tersendat, maka ekonomi global akan mampat.




DAFTAR HARGA RINCI LES PRIVAT BAHASA MANDARIN SURABAYA




MURID DATANG KERUMAH  JALAN KENJERAN GANG 4 NO 3 KELURAHAN SIMOKERTO KECAMATAN SIMOKERTO






1 Orang  100.000/ datang


1 Orang 320.000/bulan (seminggu 1 kali)


1 Orang 600.000/bulan (seminggu 2 kali)


1 Orang 840.000/bulan (seminggu 3 kali)


1 Orang 1.040.000/bulan (seminggu 4 kali)







2  Orang    140.000 / datang


2  Orang    440.000/bulan (seminggu 1 kali)


2  Orang    800.000/bulan (seminggu 2 kali)


2  Orang    1.080.000/bulan (seminggu 3 kali)


2  Orang    1.280.000/bulan (seminggu 4 kali)







3  Orang    180.000 / datang


3  Orang    600.000/bulan (seminggu 1 kali)


3  Orang    1.080.000/bulan (seminggu 2 kali)


3  Orang    1.440.000/bulan (seminggu 3 kali)


3  Orang    1.680.000/bulan (seminggu 4 kali)





4  Orang 200.000.


4  Orang 720.000/bulan (seminggu 1 kali)


4  Orang 1.280.000/bulan (seminggu 2 kali)


4  Orang 1.680.000/bulan (seminggu 3 kali)


4  Orang 1.920.000/bulan (seminggu 4 kali)







DAFTAR HARGA SURABAYA TIMUR (MULYOREJO, KENJERAN KRAMBANGAN GUBENG DAN TAMBAK SARI) DAN SURABAYA PUSAT


1 - 2 Orang   


1 - 2 Orang    120.000 / datang


1 - 2 Orang    440.000/bulan (seminggu 1 kali)


1 - 2 Orang    800.000/bulan (seminggu 2 kali)


1 - 2 Orang    1.080.000/bulan (seminggu 3 kali)


1 - 2 Orang    1.280.000/bulan (seminggu 4 kali)




3 - 4 Orang     


3 - 4 Orang 180.000 / datang


3 - 4 Orang   600.000/bulan (seminggu 1 kali)


3 - 4 Orang   1.080.000/bulan (seminggu 2 kali)


3 - 4 Orang   1.440.000/bulan (seminggu 3 kali)


3 - 4 Orang   1.680.000/bulan (seminggu 4 kali)





5 - 6 Orang  250.000 / datang


5 - 6 Orang  700.000/bulan (seminggu 1 kali)


5 - 6 Orang  1.200.000/bulan (seminggu 2 kali)


5 - 6 Orang  1.680.000/bulan (seminggu 3 kali)


5 - 6 Orang  2.000.000/bulan  (seminggu 4 kali)






7 – 9  Orang 280.000 / orang


7 – 9  Orang 840.000/bulan (seminggu 1 kali)


7 – 9  Orang 1.400.000/bulan (seminggu 2 kali)


7 – 9  Orang 1.920.000/bulan  (seminggu 3 kali)


7 – 9  Orang 2.240.000/bulan  (seminggu 4 kali)







SURABAYA TIMUR ( RUNGKUT, TENGGILIS MEJOYO, SUKOLILO DAN GUNUNG ANYAR)




1 - 2 Orang   


1 - 2 Orang    140.000 / datang


1 - 2 Orang    520.000/bulan (seminggu 1 kali)


1 - 2 Orang    960.000/bulan (seminggu 2 kali)


1 - 2 Orang    1.200.000/bulan (seminggu 3 kali)


1 - 2 Orang    1.440.000/bulan (seminggu 4 kali)




3 - 4 Orang


3 - 4 Orang 210.000 / datang


3 - 4 Orang 720.000/bulan (seminggu 1 kali)


3 - 4 Orang 1.320.000/bulan (seminggu 2 kali)


3 - 4 Orang 1.800.000/bulan (seminggu 3 kali)


3 - 4 Orang 2.160.000/bulan (seminggu 4 kali)







5 - 6 Orang 300.000 / datang


5 - 6 Orang   1.000.000/bulan (seminggu 1 kali)


5 - 6 Orang   1.600.000/bulan (seminggu 2 kali)


5 - 6 Orang   2.100.000/bulan (seminggu 3 kali)


5 - 6 Orang   2.400.000/bulan (seminggu 4 kali)





7 - 9 Orang


7 - 9 Orang 350.000.


7 - 9 Orang 1.120.000/bulan (seminggu 1 kali)


7 - 9 Orang 1.960.000/bulan (seminggu 2 kali)


7 - 9 Orang 2.520.000/bulan (seminggu 3 kali)


7 - 9 Orang 2.800.000/bulan (seminggu 4 kali)






Surabaya barat , Surabaya utara dan Surabaya Selatan






1 - 3 Orang  200.000 / datang


1 - 3 Orang 720.000/bulan (seminggu 1 kali)


1 - 3 Orang 1.200.000/bulan (seminggu 2 kali)


1 - 3 Orang 1.440.000/bulan (seminggu 3 kali)


1 - 3 Orang 1.600.000/bulan (seminggu 4 kali)







4 - 6 Orang    280.000 / datang


4 - 6 Orang    1.000.000/bulan (seminggu 1 kali)


4 - 6 Orang    1.600.000/bulan (seminggu 2 kali)


4 - 6 Orang    2.100.000/bulan (seminggu 3 kali)


4 - 6 Orang    2.400.000/bulan (seminggu 4 kali)







7 - 9 Orang    350.000 / datang


7 - 9 Orang    1.280.000/bulan (seminggu 1 kali)


7 - 9 Orang    2.240.000/bulan (seminggu 2 kali)


7 - 9 Orang    2.880.000/bulan (seminggu 3 kali)


7 - 9 Orang    3.200.000/bulan (seminggu 4 kali)



DURASI 80 MINIT HINGGA 90 MENIT


JIKA INGIN MENAMBAH DURASI 120 MENIT HINGGA 150 MENIT AKAN DI KENAKAN BIAYA TAMBAHAN 40%


ANDA BERMINAT LES PRIVAT BAHASA MANDARIN HUBUNGI:


    XL           :      087853300091


 
    PIN BB           :        542D2541



 LINE  :    young_bastian


INSTAGRAM :    HUANGKUNYANG


ANDA BERMINAT LES PRIVAT BAHASA MANDARIN


    XL           :      087853300091


 
    PIN BB           :        542D2541



 LINE  :    young_bastian


INSTAGRAM :    HUANGKUNYANG




Les jam 09.00-13.00 diskon 10% (tidak berlaku untuk hari sabtu dan minggu)


Mahasiswa dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR diskon 5 %


Siswa dan siswi NSA, GLORIA, SANTA MARIA DAN MATER AMABILIS diskon 8 %


Siswa dan siswi YPPI DAN SANTA AGNES diskon 10%


Mahasiswa dan mahasiswi HANG TUA, ITS, WIJAYA KUSUMA DAN ISTTS diskon 7 %


Mahasiswa dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR JUMLAH MINIMAL 4 ORANG DAN  LES SEMINGGU MINIMAL 4 KALI diskon 10 %


Mahasiswa dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR JUMLAH MINIMAL 7 ORANG diskon 15%


KARYAWAN HOTEL BUMI SURABAYA JUMLAH MINIMAL 7 ORANG diskon 15%


Siswa dan siswi YPPI DAN SATA AGNES MINIMAL 9 ORANG diskon 20%


KHUSUS SISWA DAN SISWI XIN ZHONG, MERLION DAN LITTLE SUN  DIKENAKAN BIAYA TAMBAHAN SEBESAR 65% DAN AKAN MENDAPAT DURASI 13O MENIT HINGGA 180 MENIT. WAJIB MENGAMBIL PAKET SEMINGGU 4 KALI ATAU SEMINGGU 3 KALI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar