Mengulas mengenai semakin pentingnya bahasa Mandarin, suka tidak suka sangat terkait dengan kebangkitan China yang sangat drastis mulai tahun 1990an. Tak bosan-bosannya kita mendengar tentang kebangkitan China yang dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan terutama dalam hal pertumbuhan ekonominya yang rata-rata mencapai nilai di atas 9% per tahun. Pada tahun 2007 saja China tercatat mengalami peningkatan surplus perdagangan sebesar 48% hingga mencapai 232,2 milyar dollar.
Belum
lagi kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologinya yang juga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan laju pertumbuhan ekonominya
yang sangat tinggi. Negara dengan jumlah penduduk 1.321.851.888 (est. July
2007) ini praktis menjadi magnet bagi para investor asing yang ingin mencoba
mengembangkan bisnisnya di Asia.
Ini
terbukti dengan meningkatnya jumlah investasi asing langsung (foreign direct
investment) pada kuarter pertama tahun 2007 yang mengalami kenaikan 4,4%
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2006 yaitu dari 14.2 milyar
dollar pada kuarter pertama tahun 2006 menjadi 15,9 milyar dollar pada kuarter
pertama tahun 2007. Dari jumlah tersebut, AS tercatat sebagai sumber FDI kelima
terbesar bagi China setelah Hongkong, Inggris, Jepang, dan Korea Selatan.
Bahasa
Mandarin sebagai bahasa mayoritas di China (putonghua yang merupakan
dialek asal Beijing) di samping bahasa-bahasa daerah lainnya secara tidak
langsung mengalami ‘kenaikan pamor’ sebagai bahasa pengantar internasional
utama di samping bahasa Inggris. Untuk dapat berinvestasi di China, penguasaan
bahasa Mandarin menjadi amat penting karena kelancaran bisnis berawal dari
kelancaran berkomunikasi.
Kunci
utama dalam dunia usaha adalah kepercayaan dan kepercayaan itu akan tumbuh
dengan lebih mudah dan cepat jika syarat kesamaan bahasa sudah dipenuhi. Tim
Clissold, salah seorang pendiri kelompok pemodal swasta yang menanamkan
investasi di China, dalam novel akademisnya yang berjudul Mr.China,
menuturkan pentingnya penguasaan bahasa Mandarin bagi siapapun yang berminat
berinvestasi di China sebagai modal dasar tumbuhnya kepercayaan dari pejabat
dan pengusaha lokal (China).
Mengapa
demikian?
Clissold
mencatat bahwa bahasa mandarin bagi orang China di seluruh penjuru dunia adalah
pusat dari perasaan “kechinaan” sementara huruf-huruf China adalah pusat bahasa
itu. Dengan demikian, China akan lebih respek dan menaruh kepercayaannya dengan
seorang investor asing yang mampu menjalin komunikasi dengan bahasa Mandarin
yang baik yang kemudian akan berlanjut dengan pembicaraan-pembicaraan yang
lebih hangat sehingga jelas bahwa bahasa mandarin menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari China.
Bahasa
Mandarin juga digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia
sehingga mempelajari bahasa ini akan memungkinkan kita berkomunikasi lancar
dengan seperlima populasi dunia. Sekitar 30 juta orang asing (non China) kini
tercatat tengah mempelajari bahasa Mandarin dan pemerintah China sendiri
memperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 100 juta orang pada tahun 2010.
Dengan
demikian, terlepas dari persoalan bisnis, bahasa Mandarin sangat penting untuk
dipelajari bagi siapapun seperti halnya mempelajari bahasa Inggris. Simak saja
cerita-cerita singkat di bawah ini.
Stella,
lulusan jurusan marketing Royal Melbourne Institute of Technology,
Australia tentu saja sudah mahir berbahasa Inggris beraksen negara kanguru.
Menyadari bahwa China sudah menjadi negara yang kuat dalam bisnis di belahan
negara mana pun, Stella memutuskan belajar bahasa Mandarin.
“Tadinya
saya ingin kursus di Indonesia saja, negara saya sendiri. Namun saya khawatir,
saya tidak terpacu. Jika saya belajar di negara yang memang menggunakan bahasa
tersebut, mau tidak mau saya harus menggunakannya,” kata Stella yang memutuskan
belajar di Beijing. Pulang ke Indonesia dengan bekal ilmu marketing,
bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin, Stella bekerja di sebuah perusahaan
asuransi sebagai personal financial advicer. Bahasa Mandarinnya
benar-benar dibutuhkan dalam berhubungan dengan kliennya.
Tak
lama Stella bekerja di perusahaan itu, ia memutuskan masuk bisnis keluarganya.
Di Bandung ia membidani restoran China berlabel halal. Lagi-lagi bahasa asing
keduanya menolongnya. Pelanggannya banyak dari bangsa Tionghoa. Ia tak kesulitan
berkomunikasi jika pelanggannya ingin mengakrabkan diri dengannya.
Selain
Stella, ada juga Winda yang bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan
tekstil. Hubungan dagang ke luar negeri selama ini memang lancar dengan
menggunakan bahasa Inggris. Namun ketika kontrak dagang dilakukan dengan Cina,
Winda “naik daun”.
Winda
pernah mengambil kursus bahasa Mandarin sebelum masuk perusahaan tekstil ini.
Dokumen-dokumen berbahasa Mandarin menjadi “santapan”-nya. Nilainya bertambah
di mata sang bos. Ujung-ujungnya ia mendapat insentif dan kenaikan gaji
permanen sebagai reward atas prestasinya.
Pentingnya
mempelajari bahasa Mandarin juga disadari oleh orang-orang non Asia seperti
orang AS dan Eropa. Pada tahun 2005, presiden Bush bahkan memberikan dana
sebesar 114 juta dollar pada sekolah-sekolah untuk mendorong peningkatan studi
bahasa Mandarin, Arab, Rusia, dan bahasa asing lainnya agar bahasa-bahasa
tersebut dapat dipelajari sedini mungkin oleh para pelajar AS. Sepuluh orang
guru bahasa Mandarin direkrut pada urutan pertama.
Di
AS sendiri, memang nampak peningkatan minat pada bahasa Mandarin. “Orang-orang
pada akhirnya mulai memberikan perhatiannya pada bahasa Mandarin sebagai
prospek utama dari budaya dan ekonomi” kata Michael H. Lebine, direktur
eksekutif Pendidikan untuk Masyarakat Asia. Sekalipun demikian, pemerintah
China tetap gencar mempromosikan bahasa Mandarin.
Hanban
atau Kantor Nasional untuk Pengajaran Bahasa Mandarin sebagai Bahasa Asing yang
didanai oleh pemerintah China, kini bekerja sama dengan National Association
of Independent Schools, perwakilan dari sekolah-sekolah swasta AS untuk
mengirimkan sembilan anggota delegasinya ke China.
Di
Inggris, lebih dari 400 sekolah menengah mempelajari bahasa Mandarin sebagai
buah kesuksesan dari sebuah badan di Inggris yang bernama Specialist Schools
and Academies Trust dalam melobi bahasa Mandarin agar masuk dalam kurikulum
nasional.
Berdasarkan
data dari Forum Internasional Bahasa Mandarin di Shanghai disebutkan bahwa kini
ada lebih dari 2.027 universitas dari 85 negara di seluruh dunia yang
menawarkan kursus bahasa Mandarin. Peningkatan penawaran ini terutama dipicu
oleh keberhasilan China dalam mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade dan
keberhasilan dalam masuknya Cina menjadi anggota WTO.
Data
statistik dari forum yang sama juga menyebutkan bahwa ada sekitar 25 juta orang
yang berminat mempelajari Bahasa Mandarin dan 60.000 orang di antaranya datang
ke China khusus untuk mempelajari Bahasa Mandarin secara lebih baik.
Yan
Meihua, ketua kelompok studi Bahasa Mandarin bagi para penstudi Bahasa Mandarin
dari seluruh dunia yang juga memimpin forum ini mengatakan bahwa kelompoknya
akan menggunakan beraneka ragam cara untuk meningkatkan standar dari pelajaran
Bahasa Mandarin di beberapa negara anggota.
Dalam
beberapa tahun mendatang, kelompok ini akan menerbitkan buku-buku berbahasa
Mandarin yang dipadukan dengan bahasa lainnya seperti Inggris, Prancis, Jerman,
Rusia dan Korea. Mereka bahkan berencana untuk membangun pusat pelatihan Bahasa
Mandarin di berbagai negara yang menawarkan sumber daya pengajar-pengajar
Bahasa Mandarin.
Yang
sangat menarik adalah fakta bahwa pelajaran Bahasa Mandarin juga semakin
terkenal dan mengalami peningkatan di benua Afrika beberapa tahun ini.
Berdasarkan data dari Kantor Lembaga Bahasa Mandarin Internasional, Cina telah
mengutus delegasi guru-guru Bahasa Mandarin yang bertugas di 11 negara di
Afrika.
Mayoritas
mereka yang telah memiliki pengalaman mengajar Bahasa Mandarin di Afrika
percaya bahwa Bahasa Mandarin akan lebih terjamin setelah diselenggarakannya
‘Beijing Summit’`dan konferensi ke-3 para menteri dalam Forum Kerjasama
China-Afrika (Forum on China- Africa Cooperation/FOCAC).
Hasil-hasil
dari forum tersebut antara lain adalah pembukaan lembaga konfusianisme yang
memiliki program Bahasa Mandarin pertama di Afrika di Kenya’s Egerton
University, Kenya, pembukaan kursus pelatihan Bahasa Mandarin bagi
masyarakat umum di Mauritania, dan pelatihan guru-guru Bahasa Mandarin lokal di
Tunisia. Menteri Pendidikan Mesir bahkan menyatakan bahasa Mandarin sebagai
bahasa asing terpopuler kedua di tingkat SMA di Mesir.
Tidak
hanya bagi AS dan Eropa, bahasa Mandarin juga menjadi perhatian yang semakin
mendalam bagi negara-negara Asia sendiri terutama terkait dengan hubungan China
dengan negara-negara anggota ASEAN yang semakin erat dalam bidang ekonomi,
perdagangan, kebudayaan, pariwisata, dan lain-lain.
Di
negara-negara Asia Tenggara, terdapat sekitar enam ratus ribu orang penstudi
bahasa Mandarin dengan 102 universitas dan 2.500 sekolah dasar dan sekolah
menengah yang telah menawarkan jurusan bahasa Mandarin dan kelas bahasa
Mandarin.
Di
Indonesia sendiri, perlahan tapi pasti jumlah peminat untuk mempelajari
Mandarin pun meningkat. Kini belajar bahasa Mandarin menjadi tren baru di kota-kota
besar di Indonesia selepas tumbangnya Orde Baru. Penguasaan bahasa Mandarin
bukan sekadar euforia orang Tionghoa, tetapi menjadi salah satu sarana
memperkaya kemampuan intelektual terutama menyikapi perkembangan pesat ekonomi
Tiongkok dan globalisasi.
Kini
terdapat sekitar 3.000 mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di China
di mana 90% di antaranya mempelajari bahasa Mandarin. Dari
segi kuantitas, Indonesia berada di urutan kelima negara yang memiliki siswa
terbanyak di China. Empat negara di atasnya adalah Korea Selatan, Jepang,
Vietnam, dan AS.
Era
globalisasi telah membuat masyarakat semakin sadar pentingnya mempelajari
bahasa asing, termasuk bahasa Mandarin. Kemampuan bahasa asing dijadikan
sebagai suatu persiapan demi meningkatkan kompetensi saat memasuki dunia kerja.
Kesadaran itu membuat banyak orang Indonesia tertarik
kuliah di China. Apalagi, bahasa Mandarin sekarang telah menjadi bahasa
internasional kedua setelah Bahasa Inggris.
Kesadaran akan pentingnya bahasa Mandarin ini pulalah yang
mendorong beberapa institusi pendidikan mulai memasukkan bahasa ini dalam
kurikulumnya. ”Pada era
global sekarang ini, bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa internasional dan
sangat penting, karena digunakan hampir semua bidang.
Tak
hanya pendidikan, tetapi terutama ekonomi dan industri,” papar Ketua Dewan
Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional (YPPN) Budya Wacana, dokter
Gideon Hartono. Begitu melihat perkembangan China yang ternyata mampu
memengaruhi ekonomi dunia, dia lantas mengambil langkah memberikan materi
bahasa Mandarin di Sekolah Budya Wacana, mulai dari kelompok bermain, TK, SD,
SMP sampai SMA.
Semua
mendapat pelajaran bahasa Mandarin.
”Bahasa
Mandarin bukan hanya sebagai ekstra, melainkan wajib bagi peserta didik. Setiap
minggu mereka mendapatkan tiga jam pelajaran dan akan terus ditingkatkan
seperti bahasa Inggris menjadi setiap hari,” urai Gideon. ‘
“Kalau
kita tidak ingin ketinggalan dengan negara lain, sudah saatnya bahasa Mandarin
diajarkan sejak dini selain teknologi komunikasi dan informasi,” tandas Ketua
Paguyuban Bhakti Putera, sebuah wadah lulusan sekolah berbahasa Mandarin yang
bersedia memberikan bantuan pada para guru agar lebih mumpuni berbahasa
Mandarin, Jimmy Sutanto.
SULITNYA BELAJAR BAHASA MANDARIN
Istilah “Mandarin” dipergunakan oleh orang Barat sejak Dinasti Qing (1644-1911) yang artinya adalah bahasa kantor dengan dialek Peking sebagai dasar yang dipergunakan oleh para pembesar kerajaan Qing. Di Tiongkok atau di China, bahasa Mandarin lebih populer dengan istilah bahasa Han (HÃ nyu) yaitu bahasa pemersatu etnis Han yang merupakan 94% populasi Tiongkok.
Istilah “Mandarin” dipergunakan oleh orang Barat sejak Dinasti Qing (1644-1911) yang artinya adalah bahasa kantor dengan dialek Peking sebagai dasar yang dipergunakan oleh para pembesar kerajaan Qing. Di Tiongkok atau di China, bahasa Mandarin lebih populer dengan istilah bahasa Han (HÃ nyu) yaitu bahasa pemersatu etnis Han yang merupakan 94% populasi Tiongkok.
Karena
merupakan bahasa nasional, maka di China disebut juga dengan Putonghua
(yang artinya bahasa umum) dan di Taiwan dengan sebutan Guoyu (yang
artinya bahasa nasional). Sedangkan etnis Tionghoa di luar China lebih populer
dengan istilah Huayu. Bahasa Mandarin yang bersumber dari piktogram ini,
memang tergolong dalam bahasa yang sulit untuk dipelajari.
Tidak
ada cara alternatif lain yang dapat ditempuh untuk mempelajari huruf-huruf
Mandarin kecuali menghafal. Cara yang sama harus dilakukan oleh anak-anak
China, menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis huruf yang sama
terus-menerus sampai melekat.
Bagi
seorang penutur bahasa Inggris yang belajar bahasa Prancis, ada beberapa
bantuan. Police menjadi police, garden menjadi jardin.
Namun, orang asing tidak punya panduan seperti itu dalam bahasa Mandarin.
Polisi adalah jingcha, kebun menjadi huayuan. Tidak hanya jingcha
dan huayuan, untuk setiap kata, Anda harus belajar tiga komponen: bunyi,
huruf, dan nada.
Dalam
bahasa Mandarin, pola titi nada setiap kata mempengaruhi artinya.
Mai,
misalnya, dengan nada menurun berarti “menjual”. Namun mai dengan awal
menurun rendah dan disusul nada meninggi justru berarti sebaliknya, “membeli”.
Bahkan orang China pun merasa kebingungan. Di Bursa Efek Shanghai, para pialang
menggunakan istilah popular untuk perintah membeli dan menjual.
Banyak
kata berbunyi sama persis atau kedengaran senada. Seringkali orang China harus
berbuat apa saja untuk menentukkan sebuah huruf yang keluar dari konteks.
Misalnya,
normal bagi beberapa orang untuk memperkenalkan diri mereka dengan “Halo, aku
Wakil Kepala Seksi Li. Li dengan tanda pohon di bagian atas dan benih di
bagian bawah” atau “Halo, aku Madam Wang. Wang yang digunakan dalam
“laut tanpa batas” bukan yang berarti “raja”.
Tanpa
penjelasan lebih lanjut, sebuah huruf yang konteksnya kurang jelas seringkali
tidak mungkin dikenali dengan pasti jika seseorang hanya mengandalkan pada
bunyinya.
Sebagai
hasilnya, orang China sering harus member penjelasan panjang untuk menyampaikan
secara akurat arti yang mungkin cukup jelas dalam bahasa Inggris. Tidak heran
apabila banyak sekali orang asing dari Barat yang kemudian “menyerah”
mempelajari bahasa Mandarin, pulang ke rumah, dan melupakan apa yang telah
mereka pelajari.
“Semua
orang asing yang belajar bahasa Mandarin merasa tidak puas. Mereka merasa tidak
bisa secepat dan semudah yang dibayangkan,” ujar Peter Kupfer dari Mainz,
Jerman. “Semua murid saya merasa sudah sangat keras menghafalkan empat nada dan
empat shengyu. Tapi, mereka merasa hanya memperoleh kemajuan sangat
sedikit,” tambah Kupfer, sebagaimana ditulis China Daily.
Karena
itu, mayoritas berhenti di tengah jalan. Ada data bahwa 95% peserta kursus bahasa
Mandarin oleh mereka yang tidak berdarah Tionghoa mengalami drop-out.
Memang
sudah ada pembaruan selama 20 tahun terakhir. Misalnya, huruf yang terlalu
rumit disederhanakan. Jumlah goresan dikurangi. Juga telah ditemukan standar
penulisan bunyi bahasa Mandarin dalam huruf Latin yang disebut hanyu pinyin.
Semua orang China yang berusia 30 tahun ke bawah mengerti bagaimana menuliskan
bunyi bahasa Mandarin dalam huruf Latin.
Namun
tetap saja pengucapan bunyi dan pengalunan nada harus benar. Sebab huruf Mandarin
yang berbunyi zhong berjumlah 17 buah. Yang diucapkan zhong ada
11 buah. Bahkan, yang berbunyi si ada 144 buah. Tentu, harus hafal si
mana yang dimaksudkan.
“Sambil
mendengarkan guru, murid ternyata terus berpikir apa yang dia mengerti,” ujar
Zhou Xuan dari Nanjing University. “Belajar bahasa Barat, murid langsung bisa
menghubungkan otak dengan lisan. Belajar bahasa Mandarin, otak harus
berhubungan ke dua jurusan yang berbeda sekaligus: bunyi dan arti,” tambahnya.
“Itulah
sebabnya anak yang sejak kecil belajar bahasa Mandarin IQ-nya naik
antara 15 sampai 20 %.” Itu ketekunan dan kesabaran yang tinggi sangat
dibutuhkan.
Untuk
mendorong perkembangan pengajaran Bahasa Mandarin, dan penyebaran kebudayaan
bahasa Mandarin di seluruh dunia, Tim Pimpinan China untuk Pengajaran Bahasa
Mandarin menyelenggarakan Kongres Bahasa Mandarin Sedunia yang dihadiri oleh
pemimpin China, menteri pendidikan berbagai negara, pengambil kebijakan
pengajaran Bahasa Mandarin, rektor universitas terkenal di seluruh dunia, sinologis
terkenal, dan pengajar Bahasa Mandarin pada tanggal 20 sampai 22 Juli 2005 di
Beijing.
Salah
satu pembahasan dalam kongres tersebut adalah “mencari metode pengajaran bahasa
Mandarin yang tepat”.
Selama
ini, sebagaimana terungkap dalam kongres itu, orang asing yang ingin belajar
bahasa Mandarin mengalami kesulitan yang luar biasa. “Lihatlah metode modern
belajar bahasa Mandarin ini. Isinya terlalu tradisional,” ujar Zhu Yongshen,
dekan di Fudan University. Tapi, Zhu sendiri belum tahu metode modern
bagaimana yang benar-benar modern.
Terakhir,
bahasa Mandarin juga memiliki standar ujian bertaraf internasional yang
dinamakan Hanyu Shuiping Kaoshi atau HSK, sejenis dengan toefl untuk
bahasa Inggris. Ujian ini ditujukan bagi penstudi bahasa Mandarin dari luar
China yang ingin mendaftarkan diri untuk belajar di universitas di China.
Meskipun
tergolong sulit, namun bahasa Mandarin tidak pernah sepi peminat karena
bagaimanapun juga, bahasa Mandarin menunjukkan perannya yang semakin penting
dalam kancah internasional. Siapapun yang menguasai bahasa Mandarin, maka
peluang baginya akan semakin terbuka lebar apalagi di era pasar bebas seperti
sekarang ini.
Tengok
saja Perdana Menteri Australia yang baru, Kevin Rudd yang fasih berbahasa
Mandarin. Dengan kemampuan linguistiknya ini, Kevin Rudd diharapkan dapat
mempererat hubungan Australia dengan China. Dengan kata lain, bahasa Mandarin
tidak saja penting bagi keperluan bisnis namun juga sangat penting bagi
keperluan politik internasional.
DAFTAR
HARGA TERRINCI LES PRIVAT BAHASA MANDARIN SURABAYA
MURID
DATANG KERUMAH GURU JALAN KENJERAN GANG 4 NO 3
1
Orang 100.000 / datang
1
Orang 320.000/bulan, seminggu 1 kali,
sebulan 4 kali, , jika di hitung perkali datang 80.000 perdatang.
1
Orang 600.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8
kali, jika di hitung, jika di hitung perkali datang 75.000 perdatang.
1
Orang 840.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12 kali, , jika di hitung perkali
datang 70.000 perdatang.
1
Orang 1.040.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16 kalijika di hitung perkali
datang 65.000 perdatang.
2
Orang 140.000 / datang
2 Orang
440.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4 kali, jika di hitung perkali
datang 110.000 perdatang.
2 Orang
800.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8 kalijika di hitung perkali
datang 100.000 perdatang.
2 Orang
1.080.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12 kalijika di hitung perkali
datang 90.000 perdatang.
2 Orang
1.280.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16 kalijika di hitung perkali
datang 80.000 perdatang.
3 Orang
180.000 / datang
3 Orang
600.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4 kali, jika di hitung perkali
datang 150.000 perdatang.
3 Orang
1.080.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8 kali,jika di hitung perkali
datang 135.000 perdatang.
3 Orang
1.440.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12 kali, jika di hitung
perkali datang 120.000 perdatang.
3 Orang
1.680.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16 kali ,jika di hitung
perkali datang 105.000 perdatang.
4 Orang
4 Orang 200.000 / datang
4 Orang 720.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan
4 kali, jika di hitung perkali datang 180.000 perdatang.
4 Orang 1.280.000/bulan, seminggu 2 kali,
sebulan 8 kali ,jika di hitung perkali datang 160.000 perdatang.
4 Orang 1.680.000/bulan, seminggu 3 kali,
sebulan 12 kali, jika di hitung perkali datang 140.000 perdatang.
4 Orang
1.920.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16 kali, jika di hitung
perkali datang 120.000 perdatang.
DAFTAR
HARGA SURABAYA TIMUR (MULYOREJO, KENJERAN KRAMBANGAN GUBENG DAN TAMBAK SARI)
DAN SURABAYA PUSAT
1
- 2 Orang
1
- 2 Orang 120.000 / datang
1
– 2 Orang 440.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4
kali, jika di hitung perkali datang 110.000 perdatang.
1
- 2 Orang 800.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8
kali jika di hitung perkali datang 100.000 perdatang.
1
- 2 Orang 1.080.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12
kali, jika di hitung perkali datang 90.000 perdatang.
1
- 2 Orang 1.280.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16
kali, jika di hitung perkali datang 80.000 perdatang.
3
– 4 Orang 180.000 / datang
3
– 4 Orang 600.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4
kali, jika di hitung perkali datang 150.000 perdatang.
3
– 4 Orang 1.080.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8
kali,jika di hitung perkali datang 135.000 perdatang.
3
– 4 Orang 1.080.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12
kali,jika di hitung perkali datang 120.000 perdatang.
3
– 4 Orang 1.680.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16
kali,jika di hitung perkali datang 105.000 perdatang.
5
- 6 Orang
5
- 6 Orang 250.000 / Datang
5
- 6 Orang 700.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4
kali, jika di hitung perkali datang 175.000 perdatang.
5
- 6 Orang 1.200.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8
kali, jika di hitung perkali datang 150.000 perdatang.
5
- 6 Orang 1.680.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12
kali ,jika di hitung perkali datang 140.000 perdatang.
5
- 6 Orang 2.000.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16
kali, jika di hitung perkali datang 125.000 perdatang.
7
– 9 Orang 280.000 / datang
7
– 9 Orang 840.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4
kali, jika di hitung perkali datang 210.000 perdatang.
7
– 9 Orang 1.400.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8
kali, jika di hitung perkali datang 175.000 perdatang.
7
– 9 Orang 1.920.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12
kali, jika di hitung perkali datang 160.000 perdatang.
7
– 9 Orang 2.240.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16
kali, jika di hitung perkali datang 140.000 perdatang.
SURABAYA
TIMUR ( RUNGKUT, TENGGILIS MEJOYO, SUKOLILO DAN GUNUNG ANYAR)
1
- 2 Orang 140.000 / datang
1
- 2 Orang 520.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4 kali, jika di hitung
perkali datang 130.000 perdatang.
1
- 2 Orang 960.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8 kali , jika di hitung perkali datang 120.000
perdatang.
1
- 2 Orang 1.200.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12 kali, jika di hitung
perkali datang 100.000 perdatang.
1
- 2 Orang 1.440.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16 kali ,jika di hitung
perkali datang 90.000 perdatang.
3
- 4 Orang Hitungan perkali datang 210.000.
3
- 4 Orang 720.000/bulan, seminggu 1 kali, sebulan 4 kali, jika di hitung
perkali datang 180.000 perdatang.
3
- 4 Orang 1.320.000/bulan, seminggu 2 kali, sebulan 8 kali, jika di hitung
perkali datang 165.000 perdatang.
3
- 4 Orang 1.800.000/bulan, seminggu 3 kali, sebulan 12 kali, jika di hitung
perkali datang 150.000 perdatang.
3
- 4 Orang 2.160.000/bulan, seminggu 4 kali, sebulan 16 kali, jika di hitung
perkali datang 135.000 perdatang.
5
- 6 Orang 300.000 / datang
5
- 6 Orang 1.000.000/bulan, seminggu 1
kali, sebulan 4 kali, jika di hitung perkali datang 250.000 perdatang.
5
- 6 Orang 1.600.000/bulan, seminggu 2
kali, sebulan 8 kali, jika di hitung perkali datang 200.000 perdatang.
5
- 6 Orang 2.100.000/bulan, seminggu 3
kali, sebulan 12 kali, jika di hitung perkali datang 175.000 perdatang.
5
- 6 Orang 2.400.000/bulan, seminggu 4
kali, sebulan 16 kali, jika di hitung perkali datang 150.000 perdatang.
7
- 9 Orang 350.000 / daatang
7
- 9 Orang 1.120.000/bulan, seminggu 1
kali, sebulan 4 kali, jika di hitung perkali datang 280.000 perdatang.
7
- 9 Orang 1.960.000/bulan, seminggu 2
kali, sebulan 8 kali, jika di hitung perkali datang 245.000 perdatang.
7
- 9 Orang 2.520.000/bulan, seminggu 3
kali, sebulan 12 kali, jika di hitung perkali datang 210.000 perdatang.
7
- 9 Orang 2.800.000/bulan, seminggu 4
kali, sebulan 16 kali ,jika di hitung perkali datang 175.000 perdatang.
Surabaya
barat
1
- 3 Orang 200.000 / datang
1
- 3 Orang 720.000/bulan, seminggu 1
kali, sebulan 4 kali, jika di hitung perkali datang 180.000 perdatang.
1
- 3 Orang 1.200.000/bulan, seminggu 2
kali, sebulan 8 kali,jika di hitung
perkali datang 150.000 perdatang.
1
- 3 Orang 1.680.000/bulan, seminggu 3
kali, sebulan 12 kali, jika di hitung perkali datang 140.000 perdatang.
1
- 3 Orang 2.080.000/bulan, seminggu 4
kali, sebulan 16 kali, jika di hitung perkali datang 130.000 perdatang.
4
- 6 Orang 280.000 / datang
4
- 6 Orang 1.000.000/bulan, seminggu 1
kali, sebulan 4 kali, jika di hitung perkali datang 250.000 perdatang.
4
- 6 Orang 1.600.000/bulan, seminggu 2
kali, sebulan 8 kali, jika di hitung perkali datang 200.000 perdatang.
4
- 6 Orang 2.100.000/bulan, seminggu 3
kali, sebulan 12 kali, jika di hitung perkali datang 175.000 perdatang.
4
- 6 Orang 2.400.000/bulan, seminggu 4
kali, sebulan 16 kali, jika di hitung perkali datang 150.000 perdatang.
7
- 9 Orang 280.000 / datang
7
- 9 Orang seminggu 1 kali, sebulan 4
kali, jika di hitung perkali datang 320.000 perdatang.
7
- 9 Orang 2.240.000/bulan, seminggu 2
kali, sebulan 8 kalijika di hitung perkali datang 280.000 perdatang.
7
- 9 Orang 2.880.000/bulan, seminggu 3
kali, sebulan 12 kali, jika di hitung perkali datang 240.000 perdatang.
7
- 9 Orang 3.200.000/bulan, seminggu 4
kali, sebulan 16 kali, ,jika di hitung perkali datang 200.000 perdatang.
DURASI
80 MINIT HINGGA 90 MENIT
JIKA
INGIN MENAMBAH DURASI 120 MENIT HINGGA 150 MENIT AKAN DI KENAKAN BIAYA TAMBAHAN
40%
ANDA
BERMINAT LES PRIVAT BAHASA MANDARIN HUBUNGI:
XL
: 087853300091
PIN BB : 542D2541
LINE
: young_bastian
INSTAGRAM
: HUANGKUNYANG
ANDA
BERMINAT LES PRIVAT BAHASA MANDARIN
XL
: 087853300091
PIN BB : 542D2541
LINE
: young_bastian
INSTAGRAM
: HUANGKUNYANG
Les
jam 09.00-13.00 diskon 10% (tidak berlaku untuk hari sabtu dan minggu)
Mahasiswa
dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR diskon 5 %
Siswa
dan siswi NSA, GLORIA, SANTA MARIA DAN MATER AMABILIS diskon 8 %
Siswa
dan siswi YPPI DAN SANTA AGNES diskon 10%
Mahasiswa
dan mahasiswi HANG TUA, ITS, WIJAYA KUSUMA DAN ISTTS diskon 7 %
Mahasiswa
dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR JUMLAH MINIMAL 4 ORANG DAN LES SEMINGGU MINIMAL 4 KALI diskon 10 %
Mahasiswa
dan mahasiswi UBAYA, UKP, UC , UKWM dan UNAIR JUMLAH MINIMAL 7 ORANG diskon 15%
KARYAWAN
HOTEL BUMI SURABAYA JUMLAH MINIMAL 7 ORANG diskon 15%
Siswa
dan siswi YPPI DAN SATA AGNES MINIMAL 9 ORANG diskon 20%
KHUSUS
SISWA DAN SISWI XIN ZHONG, MERLION DAN LITTLE SUN DIKENAKAN BIAYA TAMBAHAN SEBESAR 65% DAN AKAN
MENDAPAT DURASI 13O MENIT HINGGA 180 MENIT. WAJIB MENGAMBIL PAKET SEMINGGU 4
KALI ATAU SEMINGGU 3 KALI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar